Quantcast
Channel: International Relations BINUS University
Viewing all 406 articles
Browse latest View live

Guest Lecture Invitation: Multilateralism in Indonesia’s Foreign Policy, Current Development and Its Impact


Journal of ASEAN Studies (JAS) New Issue Published: Vol. 5 No. 2

$
0
0

Journal of ASEAN Studies (JAS) has just published its latest issue (Vol 5, No 2). We invite you to visit our web site to review articles and items of interest:

http://journal.binus.ac.id/index.php/jas/issue/view/245

Strengthening National Nuclear Security Regime to Further Strengthen Nuclear Security Globally Through Security Education Programme

$
0
0

Direktur Divisi Keamanan Nuklir International Atomic Energy Agency (IAEA), Mr Raja Abdul Aziz Raja Adnan, memberikan kuliah umum tentang sumber daya energi nuklir di Universitas Pertahanan Indonesia. Tema yang diangkat pada kuliah umum kali ini adalah “Strengthening National Nuclear Security Regime to Further Strengthen Nuclear Security Globally Through Security Education Programme”. Rektor Universitas Pertahanan, Letjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., membuka langsung kegiatan kuliah umum ini yang tepatnya dilaksanakan di Gedung Auditorium Unhan Kampus Bela Negara Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 24 April 2018.

Kuliah umum tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih khususnya terhadap mahasiswa-mahasiswi Universitas Pertahanan (Unhan) yang memiliki ketertarikan terhadap nuklir. Mr Raja Abdul Aziz Raja Adnan menyampaikan bahwa perang nuklir sulit untuk terjadi, karena negara juga sudah memikirkan resiko yang tinggi apabila nuklir dijadikan sebagai senjata untuk menyerang musuh. Nuklir sebetulnya tidak melulu mengenai senjata yang dapat mengancam, tetapi juga bisa dijadikan sebagai keperluan yang dapat memberikan manfaat terhadap banyak orang seperti dijadikan sebagai energi listrik. Abdul Aziz juga menyatakan bahwa IAEA mendukung negara untuk dapat mengupayakan pembangunan dan pertahanan keamanan nuklir yang efektif seperti dengan melakukan pembangunan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, di kuliah umum ini juga menyampaikan bahwa ada tiga kampus di Indonesia yang memiliki concern terhadap isu nuklir yaitu adalah Universitas Pertahanan Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan juga BINUS University.

Kuliah umum ditutup dengan sesi tanya – jawab yang dipandu oleh Rektor Universitas Pertahanan, yang juga selaku moderator pada kuliah umum tersebut. Mr Raja Abdul Aziz Raja Adnan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para peserta yang hadir di kuliah umum tersebut. Pada sesi akhir acara, dilakukan penyerahan cinderamata kepada Direktur Divisi Keamanan Nuklir IAEA serta melakukan sesi foto bersama. Selain mahasiswa Unhan, kuliah umum ini dihadiri oleh dosen Unhan dan beberapa media. Dosen dari Hubungan Internasional BINUS University juga turut hadir yaitu Sukmawani Bela Pertiwi dan Lili Yulyadi. Selain itu, mahasiswa Hubungan Internasional BINUS University yang hadir dalam kuliah umum tersebut adalah Bama Alifianto (2019), Trianda Alifka Putra (2019), Andrew Djojosoewito (2019), dan Muhammad Verdias Yurindra (2019).

 

Muhammad Verdias Yurindra (1901497110)

Mahasiswa Hubungan Internasional – Binus University

Dosen HI Binus: Kerjasama Investasi China di Indonesia Harus Dipandang Positif

$
0
0
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri China Li Keqiang mempromosikan Asian Games di Istana Bogor (7/5/2018). (Sumber: Antara)

 

 

Prof. Dr. Tirta Mursitama, PhD., Kepala Jurusan sekaligus dosen Hubungan Internasional Binus University memberikan analisisnya terkait Investasi China yang kian melonjak di Indonesia beserta pro-kontra terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang berdatangan ke Indonesia. Menurut Prof. Tirta, kerjasama ini harus dipandang positif sebagai upaya pemerintah Indonesia dalam mencari pembiayaan pembangunan. China saat ini tercatat sebagai mitra dagang terbesar ke-empat Indonesia dengan nilai lebih dari US$60 miliar. Naik dari sebelumnya US$48 miliar.Sementara di sektor investasi, China merupakan investor terbesar ketiga dengan total investasi US$3,3 miliar dalam 1977 proyek. Jumlah ini tidak termasuk investor asal Hong Kong.

Artikel yang berisi wawancara Prof. Tirta oleh ABC News dapat dibaca pada tautan berikut:

http://www.abc.net.au/indonesian/2018-05-09/investasi-china-di-indonesia/9741824

 

Satire Comedy and Indonesian Politics at the Association for Asian Studies (AAS)-in-Asia

$
0
0

Deputy Head of International Relations Department, Ratu Ayu Asih Kusuma Putri, presented a paper with topic on satire comedy and Indonesian politics at the Association for Asian Studies (AAS)-in-Asia Conference in Seoul, South Korea, from 24-27 June 2017. The paper is co-authored with Geradi Yudhistira from the Indonesia Islamic University, Yogyakarta.

AAS-in-Asia Conference 2017 convenes a wide range of scholarly disciplines and professional fields under the theme: “Asia in Motion: Beyond Borders and Boundaries.” The conference gathered scholars throughout the field of Asian studies with the main goals are to foster lines of dialogue and scholarly communication that cross the ordinary boundaries of academic networks.  Aside from being an annual event of the most substantial association for the study of Asia, AAS-in-Asia provides its members with unique and invaluable professional networks and discussions.

SEASIA 2017: Unity in Diversity, Transgressive Southeast Asia

$
0
0

Ratu Ayu Asih Kusuma Putri, Deputy Head of International Relations Department, BINUS and Geradi Yudhistira, faculty member of the Indonesia Islamic University again presented their paper on satire comedy and politics at the SEASIA 2017 Conference under the theme “Unity in Diversity: Transgressive Southeast Asia”, Chulalongkorn University, Bangkok, from 16-17 December 2017.

SEASIA conference is an annual event organized by the Consortium for Southeast Asian Studies in Asia. Being one of the leading area-studies institutions in the Asia region, the primary objective of this Consortium is to promote region-based Southeast Asian studies. The year 2017 also marked Chulalongkorn University’s 100th anniversary in which the conference invited the Princess of Thailand to close the conference and be part of the centennial celebrations.

Sumbu Dunia Melayu: Peranan Media dalam Mempererat Hubungan Bilateral Malaysia dan Indonesia

$
0
0

Salah satu dosen Hubungan Internasional Binus University yaitu Dr. Lili Yulyadi, B,IRK., B.HSc., M.HSc menuangkan hasil penelitiannya dalam chapter berjudul “Peranan Media dalam Mempererat Hubungan Bilateral Malaysia dan Indonesia” yang merupakan bagian dari buku berjudul “Sumbu Dunia Melayu”. Buku ini merupakan hasil dari penelitian beliau yang sudah dimulai sejak 2013. Chapter yang di tulis oleh pak Lili menjelaskan tentang isu “rumpunisme” sebagai konsep yang bisa menyatukan antara negara-negara yang memiliki persamaan budaya. Pengertian dari “rumpunisme” adalah persamaan dari segi kebudayaan serta adanya proyeksi yang sama dalam arah kebijakan luar negeri kedua negara demi mencapai kepentingan bersama. Untuk tujuan membangkitkan konsep indigenous dalam konteks teori regionalism, teori hubungan bilateral, serta konsep – konsep apa saja yang dapat mempererat kedua negara yang mempunyai budaya yang sama khusus dalam konteks Asia Tenggara antara Indonesia dan Malaysia yang bisa mengeratkan hubungan kedua negara tersebut.

Dalam melakukan penulisan sebuah artikel atau buku pak Lili mengatakan diperlukannya sebuah data yang baru, hal ini juga menjadi salah satu tantangan pak Lili dalam penulisan buku karena data yang harus diratifikasi terlebih dahulu serta perlunya dilakukan penelitian yang tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Buku “Sumbu Dunia Melayu” ini sudah dipublikasikan sejak Januari 2018, namun untuk saat ini masih beredar di negara Malaysia saja. Semoga dalam waktu dekat pembaca Indonesia segera dapat mengakses buku ini.

Hidayah (2001595456)

Mahasiswa HI – Binus University

Pendaftaran Delegasi Indonesia untuk AICHR Youth Debates 2018 di Kamboja

$
0
0

Formulir pendaftaran dapat diunduh melalui link berikut :

https://binusianorg-my.sharepoint.com/personal/dgabiella_binus_edu/_layouts/15/guestaccess.aspx?docid=01620532e2c9f4b1ab446e0d25b8a8495&authkey=AViH1hE1SoC8lAlKjxIetcE&e=Rqk96d


Passage to ASEAN (P2A): Binus University & Universiti Teknologi Malaysia

$
0
0

Pada tanggal 2 – 5 Mei 2018, Binus University mendapat kesempatan dalam menerima kunjungan sejumlah mahasiswa dari Universiti Teknologi Malaysia melalui program Passage to ASEAN (P2A). Kunjungan ini diikuti oleh 11 mahasiswa dan satu dosen dari Universiti Teknologi Malaysia. Dalam memfasilitasi kunjungan ini, sejumlah mahasiwa Hubungan Internasional Binus University ikut serta menjadi buddy bagi para peserta dari Malaysia. Program ini memberikan manfaat kepada para pelajar di Universitas negara anggota ASEAN untuk mendapatkan pengalaman baru tentang Universitas dan negara ASEAN lainnya yang menjadi mitra P2A melalui kunjungan bertema “ASEAN Journey”. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk dapat bertukan ide dan infromasi tentang budaya negara ASEAN.

Dalam kegiatan ini, peserta dari Universiti Teknologi Malaysia diberikan pengenalan mengenai lingkungan kampus Binus melalui campus tour yang mengajak para partisipan berkeliling area kampus dan melihat sejumlah fasilitas yang dimiliki Binus University. Kegiatan lainnya adalah para buddy menemani para partisipan Malaysia untuk mengunjungi sejumlah objek wisata menarik di Jakarta. Pada bulan Desember 2017 lalu, mahasiswa Hubungan Internasional Binus University telah melakukan kunjungan selama 5 hari ke Universiti Teknologi Malaysia. Kunjungan balasan ini mampu meningkatakan hubungan antara universitas dan pertukaran informasi antara mahasiswa Hubungan Internasional Binus University dengan mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia mampu memberikan pengalaman dan wawasan baru tentang akademik, budaya, serta berbagai informasi bermanfaat lainnya.

 

Ibnu Yusina (1901522996)

Binus University IR Students Participated in Multi-stages Negotiation Simulation Held by Indonesian Ministry of Foreign Affairs

$
0
0

On April 9 to 12 April, 2018, four Bina Nusantara International Relations University students participated in a Multi-stages Negotiation Simulations (MSNS) Batch 58 which was held at PTRI ASEAN, Education and Training Center, Ministry of Foreign Affairs, Jakarta, Indonesia. The four students were Dorotea Wening Sonyaruri, Ilmia Nafaditiya Urbha, Sillvia, and Anthony Gunawan.

Multi-stages Negotiation Simulations (MSNS) Batch 58 was a simulation to replicate the negotiation process at the global and regional level as much as possible. The various processes that occur within MSNS reflect the situations that occur in trials at the regional and global levels. The negotiation process takes place because of conflicting national interests. Negotiation is the art of influencing others without resorting to brute forces. Delegates play a role to ensure the interests and position of the country to which you represent. Delegates should be able to work together as a solid team. Each delegate will obtain general and / or specific instructions. The instructions will be obtained from the Higher Authority.

MSNS is part of the education of the Staff and Leadership of the Ministry of Foreign Affairs (Sesparlu). Sesparlu participants  took a role as head of delegations and students of International Relations from various universities in Jakarta and Bandung became members of the delegation.  International Relations students participated in Batch 58 were from Bina Nusantara University, Pelita Harapan University, Parahyangan Catholic University, Paramadina University, State Islam Syarif Hidayatullah Jakarta University, and Prof. Dr. Moestopo (Beragama) University.

Within the four days program, MSNS participants practiced their ability to delegate tasks, negotiations, make statements, and public communications. The intense atmosphere was inevitable because the topic that was raised is the current trending topic of IUU Fishing, Transnational in Crime , Human Trafficking In Person and the South China Sea. At least three different venues were always active during the trial simulation: the trial, the meeting room and the media center.

Aside from Multistage Negotiation Simulation (MSNS), the participants also visited the ASEAN Secretariat Office to discuss the history of ASEAN, ASEAN Charter, and ASEAN Community.  We also visited the Library of ASEAN Secretariat and ASEAN Gallery. It was a good opportunity for IR students to learn about ASEAN. The students got valuable opportunity through the MSNS to  build network and learn about diplomacy among states.

Ilmia Nafaditiya Urbha – 2001573455

International Relations Student – Binus University

Kunjungan HMHI Universitas Pertamina ke HIMHI Binus University

$
0
0

HMHI (Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional) Universitas Pertamina  melakukan Study Visit ke HIMHI Binus University, pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 bertempat di Kampus Binus Syahdan. Para mahasiswa Universitas Pertamina didampingi oleh Bapak Rusdi J. Abbas., Ph.D selaku perwakilan kemahasiswaan. Kegiatan ini  juga didampingi oleh Bapak Rangga Aditya, S.Sos., M.Si selaku perwakilan jurusan Hubungan Internasional Binus University.

Dalam kesempatan tersebut HIMHI Binus melakukan transfer knowledge kepada HMHI  Pertamina mengenai bagaimana cara mengembangkan suatu himpunan mahasiswa beserta struktur-struktur yang berada di dalamnya. Selain itu dilakukan juga sesi perkenalan anggota setiap divisi organisasi oleh HMHI dan HIMHI. Acara ini ditutup dengan pemberian token of appreciation dari jurusan Hubungan Internasional Binus University untuk Universitas Pertamina. HIMHI Binus berharap diskusi dan transfer knowledge yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan mempererat persahabatan dengan HMHI Universitas Pertamina.

 

Sabila Nurjanah Loleh – 2001594402

HIMHI Binus University

Delegasi HI Binus dalam PSNMHII ke-30 di Universitas Lampung

$
0
0

Pada tanggal 3-6 Mei 2018, Jurusun Hubungan Internasional Binus University mendelegasikan beberapa mahasiswa untuk mengikuti Pekan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se- Indonesia (PSNMHII) ke- 30, yang dilaksanakan di Lampung, Sumatera Selatan. Delegasi tersebut yaitu Bona Christian, Rizky Novanto, Gabrille Tanarto, dan Dio Dicky Fradana. PSNMHII adalah kegiatan yang dilaksanakan sebelum dimulainya PNMHII (Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia). Kegiatan PSNMHII ke-30 kali ini melingkupi adanya sidang forum, diskusi ilmiah, social venture dan press crops. Namun, delegasi Binus University hanya mengikuti dua kegiatan yaitu sidang forum dan diskusi ilmiah.

Dalam diiskusi Ilmiah yang diwakilkan oleh Gabrille Tanarto dan Dio Dicky Fradana, tema besar yang diangkat dalam paper kali ini yaitu “Think Globally, Act Locally : The New Challenges of New Digitalization Era”. Melalui tema tersebut peserta diberikan kesempatan untuk menganalisis fenomena HI yang terjadi dalam bidang keamanan, sehingga dalam paper ini diangkatlah sub tema yaitu “Implikasi Cyber Power dan Kosmopolitanisme Terhadap Aktivitas Terorisme di Indonesia pada Era Digitalisasi”. Paper ini menjelaskan fenomena terorisme yang terjadi di Indonesia serta rekomendasi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam menyikapi aksi terorisme melalui media sosial. Diskusi ilmiah di PSNMHII ke-30 ini diikuti oleh 50 universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri ketika Binus University mampu mencapai peringkat 5 teratas dalam diskusi ilmiah bagian sektor keamanan.

Selain itu, perwakilan Binus University juga mengikuti sidang forum yang merupakan kegiatan rapat antar wilayah koordinasi universitas HI se-Indonesia. Dalam kegiatan ini, setiap perwakilan membicarakan ide kegiatan ataupun permasalahan dan kendala yang dialami setiap wilayah koordinasi. Hal ini tentu saja bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan seluruh universitas dari Sabang sampai Merauke. Dalam Sidang Forum tersebut, perwakilan Binus yaitu Bona Christian dipercayakan sebagai presentator milestone seluruh univeristas di Koordiasi Wilayah II, yang beranggotakan sekitar 20 universitas.

Dalam PSNMHII ini, peserta juga diberikan kesempatan untuk lebih mengenal kebudayaan kota Lampung melalui berbagai kegiatan yang dilakukan bersama pemerintah lokal dalam kegiatan city tour.

Gabrille M Tanarto – (2001566286)

The Balance Power Through Geopolitical Economy: Menuju Ekonomi – Politik Indonesia

$
0
0

 

Pada hari Rabu, tanggal 09 Mei 2018, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara mengadakan kuliah tamu di  Kampus Anggrek dengan tema “The Balance Power Through Geopolitical Economy: Menuju Ekonomi – Politik Indonesia” yang dibawakan oleh Bapak Tarli Nugroho. Beliau adalah Staff Khusus Wakil Ketua DPR RI bidang politik, hukum, dan keamanan dan Wakil Sekjen HKTI -Institute for Policy Studies (IPS). Kuliah tamu diberikan di kelas Intenational Politics Economy yang diampu oleh Bapak Roseno Aji Affandi.

Pada kesempatan tersebut Pak Tarli Nugroho memaparkan bahwa ekonomi Indonesia belum berkembang dengan baik karena cara pengelolaan ekonomi yang belum maksimal. Pengelolaan ekonomi Indonesia yang kurang maksimal saat ini dapat kita lihat pada harga dollar AS yang mencapai Rp. 14.000 serta nilai ekspor Indonesia yang lebih rendah dibandingkan dengan negara – negara yang secara geografi dan penduduk serupa, yakni Thailand dan Vietnam. Adanya investasi asing serta pasar bebas belum memenuhi harapan untuk membuat banyak lapangan kerja baru, namun telah memberikan dampak lain seperti para pekerja asing yang mendominasi Indonesia. Terdapat banyak faktor yang membuat perumbuhan ekonomi Indonesia melambat seperti ekonomi yang mengalami defisit sejak tahun 2012, jumlah serikat buruh yang semakin berkurang, 30% APBN digunakan untuk membayar hutang, kegiatan ekspor dan impor yang tidak seimbang, daya beli masyarakat yang semakin menurun, dan masih banyak lagi faktor lainnya.

Kebijakan yang diterapkan di Indonesia adalah ekonomi politik, sementara menurut Pak Tarli akan lebih baik jika menerapkan kebijakan politik ekonomi. Terdapat perbedaan antara dua kebijakan tersebut dimana ekonomi-politik membahas tetang teori yang berada di buku teks sedangkan politik-ekonomi membahas bagaimana perekonomian dipraktikan secara normatif dan tidak bebas dari nilai. Dapat disimpulkan dua kebijakan tersebut sifatnya terikat dengan sejarah dan kebudayaan masyarakat. Dalam menjalankan kebijakan tersebut diperlukan praktik dan realitas untuk menciptakan teori yang dapat diadaptasi. Kuliah tamu yang diberikan oleh Pak Tarli sangat menarik bagi mahasiswa Hubungan Internasional Binus University, terutama untuk para mahasiswa dari streaming Multinational Corporations (MNC).

 

Meiga Priskylla Kitong – 2001590505

Leilani Yasmine – 200159371

Mahasiswi Hi Binus

Multilateralisme dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia

$
0
0

Center for Business and Diplomatic Studies (CBDS) Binus University mengundang Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Drs. Febrian A. Ruddyard, sebagai pembicara dalam International Relations Lecture Series (IRLS) yang berlangsung pada tanggal 12 Mei 2018 di auditorium Kampus Anggrek. Aacara ini dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa Hubungan Internasional Binus University. Topik yang menjadi pembahasan dalam kuliah umum ini adalah mengenai “Multilateralisme dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia”. Dalam pembukaannya, Bapak Febrian mengatakan bahwa saat ini yang menjadi prioritas Indonesia dalam lingkup multilateralisme adalah menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB pada tahun 2019 hingga tahun 2020. Banyak hal yang disampaikan dalam kuliah tamu ini, mulai dari makna multilateralisme bagi Indonesia hingga isu-isu yang menjadi fokus dari multilateralisme.

Menurut Bapak Febrian, multilarealisme memiliki banyak makna yang diantaranya terpadat dalam UN Charter. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu kondisi dimana terdapat keadilan dan sikap saling menghormati antar negara yang berasal dari trearty dan hukum internasional yang diduskisikan dalam forum multilateral. Multilarealisme juga merupakan upaya dan semangat untuk menciptakan toleransi. Salah satu contohnya adalah terbentuknya PBB untuk menciptakan perdamaian dunia. Keputusan yang diambil oleh PBB harus memenuhi kepentingan negara anggotanya. Sehingga proses multilateralisme lebih lama dikarenakan harus menaungi kepentingan banyak negara yang berbeda. Direktorat kerjasama multilateral memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kesepakatan regional yang ada dapat mewadahi apabila terdapat isu yang sama dibahas dalam lingkup multilateral.

Dalam kuliah umum ini, juga dipaparkan bahwa multilateralisme memiliki beberapa karakteristik. Diantaranya adalah inklusivitas, totalitas, prinsip non-intenvention, selalu mengedepankan kerjasama, dan prinsip untuk menghormati tatanan hukum internasional. Contoh isu yang dibahas adalah serangan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah yang bertentangan dengan prinsip multilateralisme. Sehingga Indonesia mengeluarkan pernyataan yang menenteng tindakan negara-negara tersebut.

Multilateralisme sudah lama muncul di Indonesia. Misalnya pada dasasila Bandung tahun 1955, dimana Indonesia membuat norma internasional yang berdasarkan prinsip multilateral. Menurut Bapak Febrian, kita harus berbangga karena meskipun baru merdeka pada saat itu, namun Indonesia memiliki inisasi yang sangat baik. Sejarah multilaterlasime antara saat terjadinya perang dingin dan pasca perang dingin juga memiliki banyak perbedaan dari segi fokus isu yang dibicarakan. Hingga saat ini banyak isu berkembang dan bukan lagi membahas isu keamanan negara, melainkan sudah banyak mengangkat isu-isu humanitarian. Berbagai kerjasama multilateralisme telah melibatkan Indonesia, seperti yang terbaru adalah kerjasama cross regional MIKTA. Serta berbagai pendekatan yang dijalankan oleh Indonesia dalam multilateralisme terkait isu-isu peace and security, development dan human rights selalu dijalankan melalui negosiasi multilateral.

Ibnu Yusina (1901522996)

Mahasiswa HI Binus University

Ramadhan 2018

$
0
0

Segenap keluarga besar HI Binus mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa.



Selamat Hari Raya Waisak 2018

Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila 2018

Workshop “Digital Media Literacy”& IR Open House 2018

Ketua Jurusan HI Binus Mengunjungi Jagiellonian University

$
0
0

Pada tanggal 4 April 2018, Prof. Dr. Tirta N. Mursitama, PhD. Kepala Jurusan Hubungan Internasional BINUS University melakukan kunjungan kerja ke Jagiellonian University, Kraków, Polandia. Dalam kunjungan tersebut, Prof. Tirta, yang didampingi oleh Dr. Sidharta dari jurusan Business Law dan Ibu Yi Ying dari jurusan Sastra China, mendiskusikan pengembangan akademik dan kurikulum Hubungan Internasional. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mendiskusikan Taiwan Studies Project dengan Prof Adam Jelobek, Dr. Osinska and Dr. Trojnar from Jagiellonian University.

Sebagai Editor-in-Chief Journal of ASEAN Studies (JAS), Prof. Tirta mempromosikan JAS sebagai salah satu outlet publikasi dan sumber informasi terkait studi Asia Tenggara. Prof Tirta mengundang Dr. Tjonar sebagai international board member dari JAS dan mengajak para dosen Jagiellonian University untuk menjadi penulis atau reviewer JAS.


Ketua Jurusan HI Binus Mengunjungi Maria Curie-Skłodowska University (UMCS)

$
0
0

Pada tanggal 4 April 2018, Prof. Dr. Tirta N. Mursitama, PhD. Kepala Jurusan Hubungan Internasional BINUS University, didampingi oleh Dr. Sidharta dari jurusan Business Law dan Ibu Yi Ying dari jurusan Sastra China melakukan kunjungan kerja ke Maria Curie-Skłodowska University (UMCS), Lublin, Polandia. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Tirta sebagai Deputy Vice Rector Research and Technology BINUS University menemui Prof. Huber Pietras selaku Deputy Dean of Research and Internationalization dan Head of International Relations Department UMCS. Prof. Tirta dan Prof. Pietras mendiskusikan kemungkinan kolaborasi antara Fakultas Humaniora BINUS University dengan Fakultas Politik UMCS. Pada kesempatan itu juga dibahas mengenai pengembangan kurikulum, kemungkinan faculty exchange untuk penelitian dan pengajaran.

Sebagai Editor-in-Chief Journal of ASEAN Studies (JAS), Prof. Tirta memberikan Journal of ASEAN Studies (JAS) kepada Prof. Pietras. Prof. Tirta dan Prof. Pietras menyepakati kerjasama dalam bentuk publikasi bersama, pertukaran artikel jurnal, and proses review artikel. Keduanya memiliki minat yang sama dalam penelitian di bidang ekonomi, diplomasi dan regionalisme. Kunjungan kali ini merupakan follow-up dari kunjungan sebelumnya yang dilakukan oleh Dr. Paramitaningrum, dosen Hubungan Internasional BINUS University ke UMCS pada bulan September 2017. Dr. Shidarta, sebagai perwakilan Fakultas Humaniora memberikan token of appreciation dari BINUS University kepada Maria Curie-Skłodowska University (UMCS).

 

Viewing all 406 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>